Telenovela E-KTP


Telenovela yg bernama e-ktp ini (akhirnya) berlanjut....

Setelah hampir 3 tahun tidak diketahui dimana rimbanya, tiba-tiba ane dikejutkan untuk membuat e-ktp (lagi).

Bagi ane, membuat e-ktp seperti membuka kembali luka lama 3 tahun silam.

Ketika itu, dengan semangat, ane dan istri berdedikasi bangun pagi *tanpa mandi langsung cuss ke kelurahan kedaung karena mendapat panggilan suci dari negara untuk membuat e-ktp.

Mata kami berbinar, hati kami ceria  ketika suasana masih lengang, dan tanpa kesulitan berarti kami pun sukses melakukan proses 1 pembuatan e-ktp seperti foto, sidik jari dll.

Namun.... Setelah itu yg terjadi adalah PHP sodara-sodara.... 3 tahun lamanya itu e-ktp ga ada kabar layaknya bang Toyib yg ga pulang 3 x lebaran.

Namun sebagai WNI yg baik, ane dan istri berfikir positif mungkin tu data e-ktp tersesat dibelantara file komputer kelurahan dan dia ga bisa nemuin satpam buat nanya jalan pulang.

Singkat cerita, episode e-ktp berlanjut di 2016. Kami pun kembali melaju dengan gagahnya untuk menuntut hak kami sekaligus memberikan pertolongan pd e-ktp kami yg tersesat 3 tahun silam. Jam 5 shubuh ane dan istri meluncur menuju tempat pembuatan e-ktp, kali ini ke Kecamatan Pamulang.

Sekitar jam setengah 6 pagi kami sampai di lokasi shooting, eh Kecamatan. Dan you know guys... Sudah ada beberapa warga yg antri lho, salut bgt sama warga disini, apakah mungkin mereka nginep depan Kecamatan yak ? Hihihi

Antrian e-ktp mulai mengular


Kami pun masuk antrian dan sesekali nguping pembicaraan 2 bapak di garis depan antrian. Sesekali ane celingak celinguk sambil baca beberapa pengumuman yg ditempel di kaca Kecamatan. Daannn betapa terkejutnya ane ketika membaca selembar pengumuman yg isinya loket dibuka jam 9 !!! Itu artinya ane mesti antri 3 jam lebih guys ! 

Pengumuan seadanya di Kecamatan


Tapi demi kemaslahatan bersama ane pasrah.. 

Well, untungnya ane ditemenin sang istri jadi ga terlalu bete ngikut upacara antri kek gini, entahlah kalau para jomblo, ane cuma bisa doain mereka tabah dalam antrian. 

Dilengkapi kopi dan gorengan kami lanjutkan perjuangan e-ktp ini sampai titik darah penghabisan. Click here to tweet

Ditengah perjuangan, mendadak ane mendapat teror dari penduduk lambung, mereka memaksa ane untuk keluar barisan dan mencari toilet terdekat. Mereka mengancam akan demo diluar jika ane ga segera meluncur ke toilet. Ane menyerah dan keluar dari peperangan untuk sementara... 

... Setelah menyelesaikan perjanjian damai dengan penduduk lambung ane kembali ke barisan dengan aman dan tentram.

Ditengah antrian yg semakin mengular, tiba-tiba seorang pemuda dari negara api dengan gagahnya maju menemui satpam, tanpa basa basi dia menggugat pak satpam yg membuat 2 barisan antrian. Helloooo situ sehat ? Apa perlu *qua ? Kita para pelopor antrian dari shubuh dah bikin 2 antrian sebelum anda bangun pagi ini wahai pemuda ! Hohoho

Akhirnya dapat duduk manis menyaksikan yg lain antri :)

Setelah ngaret sampe jam 9.30 akhirnya dibuka juga tuh pintu gerbang Dufan, dan lega rasanya dapet antrian no 8 & 9, setidaknya ane dan istri bisa duduk manis menunggu dipanggil masuk.

Setelah proses foto, finger print, retina check, dan tandatangan kami pun selesai mengikuti alur "Ninja Warrior" ini. Tinggal menunggu sekitar 1 bulan (katanya) dan e-ktp ane bisa diambil di Kecamatan.

Harapan ane adalah e-ktp ini bukanlah harapan palsu jilid 2 seperti jilid 1 tiga tahun lalu yg sampai detik ini ga ketahuan rimbanya....

Previous
Next Post »
0 Komentar